Jumat, 03 Desember 2010

Maaf

Penghapus : Maafkan untuk apa? Kamu tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Pensil: Aku minta maaf karena telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya.
Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. menjadi semakin kecil setiap saat.

Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih

Percakapan ini sangatlah inspiratif.
Orang tua kita layaknya "penghapus" sedangkan kita layaknya "pensil". Mereka (Orang tua) selalu ada untuk anak-anak mereka, memperbaiki kesalahan anak-anaknya.

Terkadang, seiring berjalannya waktu...
Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(maksudnya bertambah tua dan akhirnya meninggal).

Walaupun anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (suami atau Istri), Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan untuk anak2nya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

PARENTS are The Most in LIFE. Bahagiakanlah mereka...selagi masih ada waktu...AMIEN
powered by HOLY SPRITE

Tidak ada komentar: